Rupanya udah lama sekali aq nggak
update blog ini, salah satu alasanya adalah karena selama bulan Ramadhan aq disibukan
dengan hal lain (baca: tidur sesiangan). Eh, rupanya sampai lewat Bulan Syawal
ini blog masih nggak terupdate juga. Nah, aku memutuskan untuk kembali
konsisten menulis, hanya saja berhubung aq memutuskan suatu rencana lain, maka
aq mengurangi waktu menulisku menjadi 15 menit sehari. Ups!
Nah, kali ini aku mau share
tentang mainan baruku yang menyenangkan yaitu, cetakan kue lumpur. Aku beberapa
kali ngiler dengan resep yang memerlukan cetakan kue lumpur, jadi aq senang
sekali waktu menemukanya di suatu hari yang cerah di pasar yang becek. Harganya
murah, kalo nggak salah sekitar 30ribu. Tapi rupanya membuat kue dengan cetakan
ini memiliki keasikan tersendiri. Sungguh menyenangkan untuk menuang adonan, memandangi adonan yang
perlahan-lahan masak, lalu mengangkat kue berbentuk mangkuk kecil yang masih
mengepulkan asap. Itu, adalah kesibukan kecil yang menyenangkan.
Sebenarnya cetakan kue lumpur
nggak cuma bisa dipakai untuk bikin kue lumpur. Aku bahkan belum pernah membuat
kue lumpur dengan cetakan ini, karena aku justru nggak terlalu ngiler ngeliat
resep kue lumpur. Haha! Jadi aq bikin apa donk? Macem-macem. Tapi kali ini aq
mau ngeshare dua resep kue yang berhasil kupotret dengan baik. Yah, apa boleh
buat, berhubung sekarang si Bagas semakin kepo, jadilah aq sering gagal
mengambil gambar kue yang cantik. Jadi ini dia, resep bika ambon mini dan kue
cubit:
-Bika Ambon Mini:
![]() |
bika ambon mini |
Ini adalah kue yang paling cepat habis diantara kue yang pernah aq bikin. Selesai dimasak sore, sebelum Isya udah habis. Padahal kami makan bertiga, tapi si Bagas antusias banget makan kue ini. Aq bikinya sih memang cuma ½ adonan, tapi hasilnya lumayan banyak. Jadi menurut aku cukup amazing kue sebanyak itu habis dalam sekejab. Nah, karena dia antusias makan, aku bikin lagi resep bika ambon ini untuk kedua kalinya. Eh, pas percobaan kedua hasilnya kurang memuaskan. Aq kasih raginya kebanyakan jadi rasa kuenya asam. Haha… Tapi kue ini memang enak loh, aq aja suka padahal biasanya aq nggak terlalu suka kue bika ambon. Nah ini dia resepnya, satu resep untuk 90 buah (kalo pake cetakan poffertjes), sumber tabloid saji :
![]() |
yg dibelakang g berhenti makan :) |
Bahan biang:
·
Terigu 100gr
·
Air 125 ml
·
Ragi instan 1 bungkus
Bahan:
·
Santan dari satu butir kelapa 300 ml (aq pake
santan instan)
·
Daun jeruk disobek-sobek 20 lebar (yg ini aq
skip)
·
Serai dimemarkan 2 batang
·
Daun pandan diikat, 2 lembar
·
Garam 2 sdt
·
Gula pasir 350 gram
·
Tepung sagu 200 gr
·
Tepung ketan putih 50 gr
·
Telur 7 butir
Bahan taburan:
·
Kenari dicincang kasar 100 gr (aq ganti dengan
choco chip)
Cara membuat:
·
Panaskan cetakan sambil diisi kelapa parut
sampai berminyak, buang kelapanya. (aq oles margarin aja..hoho)
·
Aduk rata bahan biang. Diamkan 15 menit.
·
Rebus: santan, daun jeruk, serai, daun pandan,
garam,dan gula sambil diaduk sampai mendidih. Saring dan ukur 475 ml.
·
Aduk tepung sagu, tepung ketan putih, dan bahan
biang sampai rata. Tambahkan telur satu per satu sambil dikocok perlahan.
·
Masukan rebusan santan hangat sedikit-sedikit
sambil dikocok dengan kecepatan rendah. Diamkan 2 jam.
·
Tuang ke dalam cetakan poffertjes (aq pakai
cetakan kue lumpur) yg sudah dipanaskan. Biarkan sampai berlubang-lubang. Tabur
choco chip. Tutup. Biarkan sampai matang.
-Kue Cubit:
Menurut aq sih, kue ini biasa
aja, jadi aq pribadi rada males mau bikin lagi. Tapi bikinya tergolong simple. Yang
penting pastikan telur mengembang biar kue nggak bantat. Nah ini dia resepnya:
Bahan:
·
Telur 2 butir
·
Gula pasir 75 gr
·
Garam ½ sdt
·
Terigu 125 gr
·
Tepung sagu 1 sdm
·
Baking powder ½ sdt
·
Susu cair 100 ml
·
Margarin, lelehkan 2 sdm
·
Choco chip secukupnya
Cara:
·
Kocok telur, gula, garam sampai mengembang. Tambahkan
terigu, tepung sagu, dan baking powder bergantian dengan susu cair sambil
diayak dan dikocok perlahan. Masukan margarin. Aduk rata.
·
Tuang adonan ke dalam cetakan kue yang sudah
dipanaskan dan dioles margarin. Taburkan choco chip.
·
Tutup dan biarkan sampai matang.
Nah, itu dia sebagian hasil kue
dari kegiatanku bersenang-senang dengan cetakan kue lumpur. Monggo dikeluarin
cetakanya yang udah berdebu di lemari, have fun!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar