Mbaaah...mbaaah...
Dalem sayang..mbah kangen nih
sama bagas..
Begitu biasanya percakapan bagas
dgn ibu mertuaku, kalau suamiku sedang nelpon ke kampung. Walaupun bagas tak
mengerti dgn siapa dia berbicara. Tapi aku tau, ibu mertuaku senang mendengar
suaranya.
Aku tak pernah menyangka bahwa
aku bisa mnyayangi seseorang yang baru aku temui secara langsung 3x. Aku beruntung
memiliki ibu mertua yg begitu baik. Jauh dari crita yg sering kudengar,
bagaimana hubungan mertua dan menantu yg kurang harmonis. Tidak, ibu mertuaku
tidak pernah membuatku merasa jengkel, didikte, atau sebagainya. Ibu mertuaku
ibarat pelengkap sifat2 yg tidak ibu kandungku miliki. Beliau tipe wanita yang
penyayang dan ngemong dengan anak-cucunya. Tipe ibu yang akan membuat anak-anaknya
mrasa aman dan nyaman dengan perhatianya. Aku tidak komplein dengan sifat ibuku
yg cuek, tapi terkadang ada rasa iri melihat bagaimana iparku yg baru
melahirkan misalnya memiliki ibu yang memperhatikanya. Ketika aku harus strugle
sendirian ketika baru melahirkan, karena ibuku bukan tipe wanita yang mengerti
dengan urusan domestik dan mengurus anak. iparku memiliki ibu yg bisa
membantunya mengurus bayinya yg baru lahir.
Aku bersyukur karena bagas
memiliki mbah yang bisa memanjakanya. Ketika ibu kandungku mengajarkan sifat
mandiri dan memberikan stimulasi pada Bagas, ibu mertuaku bisa menjadi sosok yg
lembut, memanjakan dan penuh kasih sayang. Aku berasumsi bahwa Bagas memiliki
tahun-tahun mendatang yang membahagiakan dimana ia bisa bermanja dengan mbahnya
kalau pulang kampung. Tapi rupanya Allah memiliki rencana sendiri. sebentar
saja waktuku mengenal ibu mertuaku. Bagaspun Cuma pernah pulang kampung 1 kali.
![]() | ||
;) |
Aku baru 2x mengunjungi kampung
suamiku. Tapi kesan ramah dan hangat melekat diingatanku. Aku selalu berpikir
pulang kampung kembali. Ingin menyenangkan ibu mertuaku karena bertemu Bagas. Tapi
sekarang, kampung tentu terasa berbeda. Kampung bukan kampung lagi tanpa ibu. Kosong,
dan tak akan sama.
Terakhir kali aku melihat ibu,
beliau menangis mengantarkan kami ke agen travel. Akupun menangis di dalam
travel. Memang benar kata suamiku, hati hanya bisa disentuh dgn hati. Dan ketulusan
ibu, benar-benar berkesan dihatiku.
Bu, Semoga Allah melindungimu.
Pekanbaru, 3 Juni 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar