Saya punya rahasia pribadi mengenai menjadi istri yang
baik. Kenapa rahasia? Karena menurut saya hal yang saya lakukan ini cukup
konyol, jadi saya malu ceritain ke orang lain. Tapi demi mukena lukis (eaaaaa)
saya kasih tau deh disini. Jadi, saya punya sebuah gelang mutiara yang saya pakai setiap hari, untuk
menjadi istri yang baik. Lah hubunganya apa?
Begini ceritanya, beberapa bulan lalu saya
mendengarkan ceramah lewat radio. Nah, ustad
mengatakan bahwa Khadijah radiAllahu anha sebelum meninggal sudah dijanjikan
akan memiliki rumah yang terbuat dari mutiara lonjong di surga. Hal ini berdasarkan
hadits dari Abu Hurairah:
Jibril datang kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam kemudian
berkata: Wahai Rasulullah, ini Khadijah datang membawa bejana berisi lauk pauk,
makanan dan minuman. Maka jika ia telah tiba, sampaikan salam untuknya dari
Rabbnya dan dari aku, dan sampaikan kabar gembira untuknya dengan sebuah rumah
dari mutiara di surga, tidak ada keributan di dalamnya dan tidak pula ada
kepayahan.” (HR. Al-Bukhari).
“Wow! Allah dan
malaikat Jibril mengirim salam untuk Khadijah”, pikirku. Lalu, ustad pun
melanjutkan ceramahnya, dengan menjelaskan salah satu alasan Khadijah
radiAllahu anha dibangunkan rumah dari mutiara di surga. Mau tau kenapa?
Karena Khadijah
radiAllahu anha tidak pernah meninggikan suaranya dihadapan Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam dan tidak pernah membuat beliau bersedih.
Terhenyaklah saya mendengar penjelasan ustad. Saya pun
mulai mengingat napak tilas perjalanan rumah tangga saya yang baru berjalan 1
tahunan. Jangankan rumah dari mutiara, rumah dari triplek aja nggak pantes buat
saya. Hehe.. saya pun mulai berpikir, gimana caranya ya supaya saya bisa
merubah sikap saya. Kan saya kepengen juga punya rumah di surga. Akhirnya saya
memutuskan untuk memesan sebuah gelang mutiara air tawar dari lombok (karena
mutiara air laut mahal buat saya). Gelang itu saya pakai setiap hari. Terus fungsinya
untuk apa? Sebagai alat motivasi. Jadi, setiap kali suami saya melakukan sesuatu
yang hampir-hampir bikin saya ‘mengangkat suara’, saya memandang gelang di
tangan saya dan bilang ke diri sendiri “rumah mutiara di surga, rumah mutiara
di surga’.J
gelang mutiara motivasiku
Apakah cara saya
ini berhasil? Terkadang sih gelang ini cukup berhasil meredam emosi saya, tapi
kalau udah kesel banget justru gelangnya saya pakai untuk nyambit suami. Haha..nggaklah,
bisa rusak gelang mutiara kesayangan saya (eh!). Tapi saya harus menekankan
bahwa gelang ini bukan jimat dan tidak memiliki kekuatan apapun. Cuma self
reminder bahwa kalau gelang mutiara di dunia aja bagus, apalagi rumah mutiara
di surga!
Nah, itu salah
satu cara saya untuk menjadi istri yang baik. Disamping itu saya berusaha untuk
terus meluruskan niat. Bahwa saya melakukan suatu kebaikan entah itu untuk
suami atau siapa pun untuk mengharapkan Ridho Allah Azza wa jalla semata. Artinya,
kalau saya udah capek-capek masak dan dandan spesial, terus suami nggak nyadar,
saya berusaha untuk tidak merajuk dah ngasih suami punggung (teorinya sih
begitu). Wajar sih kalau manusia senang diapresiasi atas apa yang telah
dikerjakan, tapi apresiasinya Allah pasti lebih baik lagi kan?
(ps: jangan kasih
tau suami saya ya soal gelang ini, ntar doi besar kepala lagi)